Pemindahan Koruptor
Pemindahan Napi dengan Transportasi Eksekutif demi Keamanan
Penulis : Khaerudin | Sabtu, 19 Januari 2013 | 17:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana menjelaskan, pemindahan narapidana kasus korupsi dari sejumlah daerah ke Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, dengan transportasi kelas eksekutif, semata-mata demi alasan keamanan.
Faktor keamanan dalam pemindahan narapidana yang paling utama sehingga menentukan jenis transportasi yang dipilih.
"Ini pemindahan napi, faktor keamanannya perlu dihitung. Kereta eksekutif dari Surabaya karena jadwalnya siang dan tidak berhenti di setiap stasiun," kata Denny di Jakarta, Sabtu (19/1/2013).
Demikian halnya penggunaan bus eksekutif berpendingin udara lengkap dengan fasilitas toilet di dalamnya, menurut Denny, semata-mata juga karena mempertimbangkan faktor keamanan.
"Pakai bus dengan toilet ini justru untuk tidak berhenti di sembarang tempat jika napinya ingin kencing dan lain-lain. Bus yang ada toiletnya ya bus AC," kata Denny.
Denny meminta masyarakat memahami tindakan yang diambil pemerintah dalam memindahkan napi kasus korupsi menggunakan transportasi kelas eksekutif.
"Kelompok kelas menengah tidak cukup hanya kritis, tetapi juga cerdas. Penggunaan bus dengan AC dan toilet serta kereta api kelas eksekutif sudah kami hitung semua," ujarnya.