Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Ilegal, Polisi Bubarkan Penjualan Tiket One Direction

Written By Unknown on Saturday, May 31, 2014 | 5:54 PM


Jakarta - Polisi terpaksa membubarkan kegiatan penjualan tiket grup musik asal Inggris, One Direction, lantaran tak mengantongi izin keramaian, di The Casablanca, Jakarta Selatan, hari ini.


Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan kegiatan penjualan tiket harus berdasarkan rekomendasi dan izin dari instansi terkait.


Penjualan tiket harus mendapatkan izin dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda DKI) Porposi Tiket, Visa Sosial Budaya dari Imigrasi, IMTA (Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing ) dari Depnaker, dan izin Temporer dari Dinas Pariwisata DKI yang sebelumnya dilakukan sensor oleh tim dari instansi terkait.


"Selain itu, koordinasi pengamanan dengan Polsek, Polres dan Biro Operasional serta siapkan rencana pengamanan. Proses rekomendasi atau izin keramaian untuk artis asing di Mabes Polri untuk Polda rekomendasi berdasarkan rekomendasi Polres dan Biro Operasional," ujar Rikwanto, kepada Beritasatu.com, Sabtu (31/5).


Dikatakan Rikwanto, panitia penjualan tiket One Direction, tak mempunyai izin keramaian dari polisi dan instansi terkait yang dimaksud.


"Panitia tak memiliki izin keramaian dari polisi dan intansi terkait," ungkapnya.


Ia menyampaikan, melihat massa yang datang cukup banyak, terbagi di lantai 4 sekitar 2.000 orang serta di parkiran 5.000 orang, maka polisi melakukan pembubaran dan menjelaskan tidak ada penjualan tiket, hari ini.


"Kalau dibiarkan jumlahnya akan terus bertambah banyak. Maka kami menjelaskan bahwa tidak ada penjualan tiket hari ini dan mengimbau untuk meninggalkan tempat dengan penjelasan pembelian tiket akan dilakukan secara online mulai hari Senin (2/6)," bilangnya.


Terkait massa yang sudah terlanjur masuk gedung di lantai 4, tambahnya, dilakukan registrasi tanpa pembayaran. Seluruh eskalator dari lantai 3 ke lantai 4 dibuat hanya turun, supaya tidak ada yang naik lagi.


"Pada pukul 13.00, massa di parkiran sejumlah 5.000 orang sudah bubar. Sementara, untuk di dalam gedung berangsur meninggalkan tempat tersisa 1.500 dan berjalan tertib," katanya.


Menurutnya, tiga orang panitia dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait pelaksanaan penjualan tiket tersebut.


"Tak ada korban jiwa dan kerugian materil. Situasi sudah aman dan kondusif," tandasnya.


5:54 PM | 0 komentar | Read More

"Ngalor-Ngetan", Perpaduan Karakter Berbeda Dua Pelukis

Written By Unknown on Friday, May 30, 2014 | 5:54 PM


Jakarta - Dua seniman dengan karakter berbeda, RB Ali dan Khoiri, menghadirkan karya mereka dalam pameran lukisan bertajuk “Ngalor-Ngetan” di Bentara Budaya Jakarta, 23 Mei-1 Juni 2014. Dalam lukisannya, baik Ali dan Khoiri memiliki corak dan pola visual yang berbeda.


Direktur Eksekutif Bentara Budaya Hariadi Saptono mengatakan, meskipun berbeda, namun pergulatan mereka persis pada aspek atau tahapan yang sama, yaitu penggalian dan pengembangan identitas.


“Pergulatan identitas itu paling esensial dari proses kreatif seorang seniman. Jangankan individu seniman, sebuah komunitas, sebuah bangsa, tak pelak selalu bergulat dan bergumul dengan problem identitas itu,” kata Hariadi dalam pengantarnya, baru-baru ini.


Dijelaskan, Khoiri yang mengusung tema “Ngalor” menyebut ritme ekspresinya hadir dan terstimulasi oleh kontradiksi yakni kekuatan dan kerapuhan. Sedangkan Ali, dominan dengan pendekatan geometris, mengemukakan, rekonstruksi atas objek-objek karyanya sebagai upaya mengikuti dorongan intuisi yang dinamis.


Khoiri mengatakan, hidup dalam kenyataannya dihadapkan oleh ketidakabadian. “Harapan, semangat, ketegaran, kepedulian, keberhasilan, ketulusan, cinta, dan bahkan kebaikan, semuanya dihadapkan oleh kerapuhan,” ujar Khoiri.


Tapi, lanjut dia, apa saja yang diperjuangkan dan untuk apa itu diperjuangkan? Semuanya itu tak lain karena rasa peduli kita dengan yang lain.


Sedangkan Ali yang mengusung tema “Ngetan” mengatakan, karyanya berhubungan dengan realitas sosial di luar, di mana unsur-unsur dinamika yang menggerakkan itulah yang sesungguhnya mengganggu alam kreativitasnya untuk terus mendalami problematika yang ada.


Sementara itu, pengamat seni rupa Kuss Indarto mengatakan, tema “Ngalor-Ngetan” yang dalam bahasa Jawa berarti “ke utara dan ke timur” sebenarnya dalam pameran itu lebih berbicara tentang “ngalor-ngidul”.


“Ini merajuk pada aktivitas perbincangan orang tanpa tema yang fokus dan terarah. Sehingga, berkisah tentang segala macam baik politik, perkembangan teknologi gadget, olah raga, klenik, metafisika, hingga seks, atau pun perkembangan pasar seni rupa kontemporer,” katanya.


Menurut Indarto, karya-karya Khoiri dan Ali adalah proses kreatif yang layak dikayakan dengan tafsir. Ke depan, kata dia, mungkin bisa memberi pendalaman dengan aspek tematik.


5:54 PM | 0 komentar | Read More

Suami Pindah Agama, Tessa Kaunang Bantah Isu Cerai

Written By Unknown on Monday, May 26, 2014 | 5:54 PM


Jakarta - Sandy Tumiwa, aktor yang juga suami dari Tessa Kaunang, baru saja pindah agama. Ia baru saja memeluk agama Islam. Hal ini membuat isu perceraiannya dengan Tessa menguat. Namun keduanya membantah dan mengatakan tetap mempertahankan rumah tangga meskipun beda keyakinan.


"Kalau dia sudah meyakini, jalani saja sebaik mungkin. Nggak perlu ngomong, kita jalani saja. Sandy bilang kita berdamai dalam satu rumah. Nggak ada perceraian, nggak ada perpisahan. Kita punya anak yang harus diasuh," kata Tessa.


Menurutnya  ia Sandy saat ini memang tengah mengalami cobaan. Tapi keduanya berharap mereka bisa menghadapinya bersama.


"Memang ini yang harus terjadi. Puji Tuhan, dikuatkan sama keluarga. Saat ini saya harus hadapi, saya harus berbesar hati," ujar Tessa


Tessa dan Sandy sendiri hingga saat ini memang masih terlihat mesra meski Sandy berpindah keyakinan. Tessa sendiri mengaku ikhlas atas keputusan sang suami yang memilih menjadi seorang mualaf.


"Mau nggak mau mengikhlaskan, pasrah saja. Kalau mau pindah keyakinan terserah, itu kan balik ke hati masing-masing. Yang jelas kami ingin semuanya berjalan baik demi anak," kata Tessa Kaunang.


5:54 PM | 0 komentar | Read More

Reza Rahadian Merasakan Cinta Tuhan Lewat Ujian

Written By Unknown on Sunday, May 25, 2014 | 5:54 PM


Jakarta - Ketika mengalami saat-saat terberat dalam perjalanan hidup, janganlah mengeluh. Sebab cinta Tuhan kepada umatnya tidak hanya berwujud kesenangan, tetapi juga kepedihan. Nilai-nilai inilah yang didapatkan aktor Reza Rahadian dalam film terbarunya berjudul "Ketika Tuhan Jatuh Cinta" produksi Studio Sembilan dan Leica Productions.


Dalam film yang diadaptasi dari buku dengan judul sama karya Wahyu Sujani ini, Reza berperan sebagai Fikri, pelukis pasir yang harus menghadapi banyak kenyataan pahit dalam perjalannya mewujudkan cita-cita dan juga cintanya. Kurang beruntung dalam percintaan dan juga kehilangan kedua orang tuanya.


"Disaat banyak cobaan yang menimpanya, Fikri merasa saat itulah Tuhan sedang jatuh cinta padanya. Jadi tidak melulu orang yang susah itu tidak beruntung. Tinggal bagaimana kesiapan kita ketika Tuhan jatuh cinta kepada kita," kata Reza Rahadian usai press screening film "Ketika Tuhan Jatuh Cinta" di Jakarta, Minggu (25/5).


Untuk mendalami perannya sebagai seorang pelukis pasir, Reza rupanya belajar langsung dari tokoh Fikri yang asli.


"Beruntung saya dikenalkan pada Fikri dan belajar darinya cara melukis dengan pasir. Berhubung saya senang dengan seni, tantangan baru ini tentunya membuat saya sangat bersemangat," ungkap peraih Piala Citra tahun 2010 tersebut.


Selain Reza Rahadian, film garapan sutradara Fransiska Fiorella yang akan release di bioskop mulai 5 Juni 2014 ini juga turut menghadirkan bintang terkenal lainnya seperti Renata Kusmanto, Aulia Sarah, Enzy Storia, Ibnu Jamil, Dewi Irawan, hingga aktor senior Didi Petet dan Roy Karyadi.


5:54 PM | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger