MADIUN, Kompas.com - Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota dan 11 perguruan pencak silat di Madiun, Jawa Timur, Kamis, membentuk paguyuban pencak silat guna mengantisipasi konflik sosial antarpesilat yang sering terjadi di wilayah setempat.
Pembentukan paguyuban pencak silat yang dilakukan di aula Wisma Haji Kota Madiun tersebut dikukuhkan langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono.
Dalam kesempatan itu, Irjen Pol Unggung Cahyono juga didaulat serta dilantik sebagai sesepuh dalam pembentukan paguyuban pencak silat tersebut.
Selain membentuk paguyuban, para petinggi perguruan pencak silat juga mengucapkan ikrar damai untuk saling menghormati dan menjaga keamanan sehingga tercipta suasana yang kondusif.
Adapun 11 perguruan pencak silat yang melakukan penandatanganan pembentukan paguyuban dan ikrar damai pencak silat, di antaranya Perguruan Setia Hati Terate (PSHT), Perguruan Setia Hati (PSH) Tunas Muda Winongo, Betako Merpati Putih, Ikatan Kera sakti (IKS), Ki Ageng Pandan Alas, dan Tapak Suci.
"Pembentukan paguyuban pencak silat ini bertujuan mencegah konflik sosial yang selama ini sering terjadi saat agenda tahunan malam 1 Suro atau Suran Agung," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono sesuai Sarasehan dan Rembug Pencak Silat se-Jatim.
Menurut Kapolda, selama ini kepolisian dan pihak terkait hanya fokus pada tindakan untuk menghentikan saat konflik sosial tersebut terjadi. Ia mengharapkan dengan adanya paguyuban, maka permasalahan yang ada dapat dibahas dan dipecahkan secara musyawarah.
"Dengan mengajak duduk bersama para pimpinan perguruan pencak silat tersebut, konflik sosial yang selama ini terjadi dapat dicegah. Dalam sarasehan akan dibahas hal-hal yang menjadi ganjalan dan akan dirumuskan kesepakatan baru sehingga diharapkan saat Suran Agung pada November mendatang tidak ada konflik," terang Unggung.
Pihaknya tidak menampik pembentukan paguyuban pencak silat tersebut juga bertujuan mewujudkan cipta kondisi lebih awal di wilayah Jawa Timur menjelang Pemilu 2014.
"Dengan cipta kondisi mulai awal diharapkan situasi di Jawa Timur aman. Muaranya saat pemilu nanti, Jatim tetap aman dan kondusif. Itu yang kita harapkan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum PSHT Pusat Tarmadji Boedi Harsono menyatakan sangat mendukung upaya kepolisian dan perguruan pencak silat lainnya untuk membentuk paguyuban dan kampung silat di Madiun. Hal tersebut dapat menjadi ikon dan mengurangi konflik sosial yang ada.
"Adanya paguyuban dan ikon kampung silat di Madiun secara tidak langsung akan mengurangi perkelahian antarpesilat yang selama ini sering terjadi. Sudah menjadi ikon harusnya bisa menjaga dan lebih baik lagi," kata Tarmadji.
Kapolres Madiun Kota AKBP Anom Wibowo mengatakan, pembentukan paguyuban pencak silat merupakan tahap awal. Setelah ini masih banyak pendekatan yang harus dilakukan untuk mewujudkan kesepakatan hasil dari sarasehan tersebut.
"Hasil sarasehan nantinya akan disosialisasikan di masing-masing kepengurusan perguruan silat hingga tingkat bawah. Setelah ini para pimpinan dan anggota paguyuban pencak silat harus sering bertemu untuk membahas permasalahan yang ada. Diharapkan dengan musyawarah konflik dapat dicegah," kata Anom.
Editor : Tjahjo Sasongko