SYDNEY, Kompas.com - Novak Djokovic tengah mengincar hat-trick Grand Slam Australia Terbuka yang mulai bergulir pekan depan. Tetapi ambisinya untuk meraih tiga gelar berturut-turut di era profesional itu akan mendapat rintangan berat, terutama dari rivalnya asal Inggris Raya, Andy Murray, serta petenis veteran yang terus mengincar gelar grand slam, Roger Federer.
Satu lawan berat Djokovic, Rafael Nadal, terpaksa menarik diri dari grand slam awal tahun ini karena kondisi belum fit. Padahal, si kidal asal Spanyol ini menghadirkan kesulitan yang sangat besar bagi Djokovic dalam final di Melbourne Park tahun lalu, sebelum menyerah dalam duel berdurasi 5 jam 53 menit itu.
Kini, Murray dianggap sebagai lawan paling berat setelah petenis Inggris Raya itu ditaklukkan pada final dan semifinal Australia Terbuka 2011 dan 2012. Nah, kali ini Murray punya peluang untuk membalasnya, apalagi pendulum kemenangan tampaknya condong ke arah pemain nomor tiga dunia ini.
Ya, pada 2012 Murray berhasil mengalahkan Djokovic dalam pertarungan memperebutkan medali emas Olimpiade London. Setelah itu, dia kembali mengempaskan petenis Serbia tersebut di final Grand Slam AS Terbuka, yang membuatnya menjadi petenis pria Inggris pertama yang menjuarai grand slam sejak Fred Perry melakukannya pada 1936.
Di sisi lain, Federer pun punya potensi menjadi penjegal. Meskipun usianya sudah 31 tahun, petenis Swiss ini masih bisa tampil konsisten untuk menyulitkan rivalnya yang lebih muda enam tahun darinya. Apalagi, Federer tetap punya semangat tinggi untuk menambah koleksi grand slam yang sudah 17 kali disabet.
Meskipun tanpa Nadal yang terserang virus pada perut, takkan mudah bagi tiga petenis papan atas dunia tersebut. Pasalnya, segala kemungkinan bisa terjadi, yang membuat mereka bisa saja tersingkir lebih awal, seperti diungkapkan Djokovic.
"Saya memiliki ambisi yang tinggi, tetapi saya sangat menyadari bahwa ini akan sangat sulit, karena saat ini tenis putra sangat kompetitif," ujar petenis nomor satu dunia tersebut, Rabu (9/1/2013).
"Keberhasilan Andy Murray meraih gelar pertamanya di grand slam pada tahun lalu juga menempatkannya ke dalam grup pemain yang merupakan kandidat serius untuk memenangi Australia Terbuka."
Meskipun demikian, Djokovic tetap yakin dengan kemampuannya untuk mengulangi kesuksesan. Atmosfir di Melbourne Park membuat dirinya optimistis bisa mempertahankan gelar.
Namun Murray dan Federer pun punya keyakinan serupa untuk menjadi juara. Khusus Murray, setelah dua kali menjadi finalis, dia semakin percaya diri bisa mengakhiri penantiannya untuk meraih gelar pertama di grand slam lapangan keras ini.
"Saya berharap Australia Terbuka bisa lebih baik bagiku dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Murray, yang semakin santai menghadapi sebuah grand slam setelah meraih gelar pertamanya di AS Terbuka.
"Saya memainkan beberapa pertandingan bagus di sana. Saya kehilangan satu set di putaran pertama, dan kemudian memenangi empat pertandingan selanjutnya dengan straight set, sempai pertandingan (semifinal) melawan Novak di mana saya bermain sangat bagus."
Sementara itu Federer, peraih empat gelar Australia Terbuka, ingin memperpanjang keberadaannya sebagai petenis top putra. Walaupun membuat keputusan yang tidak biasa karena absen di turnamen pemanasan, Federer, yang tak pernah lagi menembus final Australia Terbuka sejak menjadi juara 2010, tetap menaruh harapan untuk menjadi pemenang.
"Saya ingin mencoba bertahan selama mungkin... Saya tidak ingin gagal," ujar pemain nomor dua dunia ini.
"Saya berharap terus bertahan selama beberapa tahun, karena saya menyukainya. Saya menyukai tekanan ketika bermain melawan generasi baru, yang meningkat dengan pesat.
"Ini bagian dari puzzle yang membuat saya termotivasi, mencoba untuk bermain melawan para pemain seperti Novak, Andy dan Rafa."
Editor :
Aloysius Gonsaga Angi Ebo