Makin Sering Ikuti Berita, Masyarakat Makin Muak pada Politik

Written By Unknown on Tuesday, July 23, 2013 | 5:59 PM






JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dinilai sudah tidak percaya lagi pada politik. Semakin sering mengikuti berita politik, kepercayaan masyarakat pada kehidupan politik semakin ambruk.

Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, intensitas masyarakat dalam mengikuti berita politik turut memengaruhi buruknya perspektif masyarakat pada politik.

Tidak hanya berdasarkan informasi yang disebarkan melalui surat kabar atau televisi, tapi melalui media online atau jejaring sosial, 72 persen masyarakat responden menyimpulkan bahwa politisi cenderung berbicara tentang kebaikan dirinya. Selain itu, masyarakat pesimistis bahwa politisi akan memenuhi janji politiknya, dan menuding politisi sebagai sekumpulan orang yang mengejar keuntungan pribadi.

"Ada dua dari 10 pemilih kita yang mengakses internet. Khusus bagi pemilih yang mengakses internet, data menunjukkan bahwa semakin sering mengakses internet, maka semakin rendah kepercayaan pada politik, dan semakin jelek pandangan pada politisi," ujar Burhanuddin dalam sebuah diskusi bertajuk "Internet, Apatisme, dan Alienasi Politik", di Jakarta, Selasa (23/7/2013) sore.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pertengahan Juni 2013 lalu itu, Burhanuddin mengatakan, publik tidak percaya lagi pada politik karena buruknya citra lembaga politik di mata masyarakat.

Dari 2.290 masyarakat responden dalam penelitian itu, sebanyak 67 persennya mengaku tidak tertarik dengan politik. Selain itu, kata Burhanuddin, kepercayaan masyarakat pada institusi politik juga buruk. Dimulai dari 58 persen responden menyatakan tak percaya partai politik, disusul dengan responden yang tak percaya politisi, menteri-menteri, DPR, dan presiden.

"Kepercayaan publik kita terhadap lembaga politik terlihat variatif. Namun, trust politik warga pada DPR, partai politik, dan politisi secara umum defisit," katanya.

Untuk diketahui, populasi survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun, atau lebih, atau sudah menikah, ketika survei dilakukan.

Jumlah responden mencapai 2.290 orang dengan margin error diperkirakan sekitar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden dipilih secara random dengan prosedur multistage random sampling. Responden terpilih, diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewancara bertugas untuk satu desa atau kelurahan, yang terdiri dari 10 responden.

Kontrol kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen, dari total sampel, oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara dilakukan pada 19-27 Juni 2013 lalu.




Editor : Caroline Damanik


















Anda sedang membaca artikel tentang

Makin Sering Ikuti Berita, Masyarakat Makin Muak pada Politik

Dengan url

http://blogerstour.blogspot.com/2013/07/makin-sering-ikuti-berita-masyarakat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Makin Sering Ikuti Berita, Masyarakat Makin Muak pada Politik

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Makin Sering Ikuti Berita, Masyarakat Makin Muak pada Politik

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger