Pendeta Diminta Tak Ikut Tim Pemenangan Parpol
Penulis : Dani Prabowo | Selasa, 9 April 2013 | 17:44 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Andreas A Yewangoe mengimbau kepada seluruh pendeta untuk tidak menjadi anggota tim pemenangan salah satu partai politik dalam pemilihan umum.
"Memang menggiurkan, jadi tim sukses itu gajinya lebih besar daripada pengkhotbah, tapi dampaknya juga besar," kata Andreas dalam jumpa pers di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Andreas mengatakan, jika seorang pendeta menjadi salah satu tim pemenangan parpol, maka di dalam setiap khotbahnya dikhawatirkan ada anjuran untuk memilih salah satu pasangan presiden dan wakil presiden atau caleg tertentu. Jika itu dilakukan, maka hal itu akan mengganggu proses peribadatan yang tengah berlangsung.
Andreas mengatakan, tidak semua janji-janji yang diberikan oleh para calon anggota legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden akan ditepati. Jika pendeta menyampaikan janji-janji politik itu, maka akan melemahkan gereja di mata masyarakat khususnya umat pengikut gereja itu sendiri.
"Untuk itu saya mengimbau agar pendeta tidak usah ikut menjadi tim sukses pemenang pemilu," katanya.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR,DPD, dan DPRD tidak melarang pemuka agama sebagai pelaksana kampanye pemilu. Namun, undang-undang tersebut melarang penggunaan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan sebagai tempat untuk berkampanye.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pendeta Diminta Tak Ikut Tim Pemenangan Parpol
Dengan url
http://blogerstour.blogspot.com/2013/04/pendeta-diminta-tak-ikut-tim-pemenangan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pendeta Diminta Tak Ikut Tim Pemenangan Parpol
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pendeta Diminta Tak Ikut Tim Pemenangan Parpol
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment