Blitz Megaplex Tertarik Ekspansi ke Luar Jakarta

Jakarta - Masih minimnya jumlah bioskop di luar Jakarta membuat PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) yang merupakan pemilik bioskop Blitz Megaplex, tertarik untuk mengembangkan usahanya di daerah.

"Menurut kami, pasar di Jakarta sudah begitu banyak. Lihat di kawasan Casablanca saja sudah berderet tiga bioskop," kata
Komisaris Utama Blitz Brata Nata Perdana usai RUPST di Jakarta, Senin (30/6).

Menurutnya, permintaan bioskop di daerah sebenarnya tinggi. Ambil contoh di Pontianak harga tiket bioskop mencapai Rp 60.000. "Harga tiket mahal, bioskop jarang. Ini yang membuat kami ingin melakukan ekspansi ke sana, mereka butuh entertaiment semacam ini," ucapnya.

Selain itu, kebangkitan film Indonesia juga menjadi hal pendorong bagi Blitz untuk melakukan pengembangan usaha.

Tahun ini, Blitz sambungnya akan membangun dua bioskop baru, yakni Bandung dan Yogyakarta. Bioskop yang di Bandung akan dibuka pada kuartal III dan terletak di Miko Mall. Sedangkan, di Yogyakarta akan rampung pada kuartal IV.

"Di Bandung, kami sudah punya di wilayah Utara, yang mau kami bangun ini di Wilayah selatan, jadi agak jauh. Kami tidak mau buka bioskop tetapi saling berdekatan," kata Brata.

Selain di Bandung dan Yogyakarta, daerah incaran Blitz lainnya antara lain Balikpapan, Bogor, dan Medan. "Saat ini ada delapan bioskop di Jawa di luar Jawa ada di Kepulauan Riau, Balikpapan, dan Batam. Tahun ini tambah dua bioskop, tahun depan lima buah bioskop," sebutnya.

Untuk mendukung ekspansi, perseroan akan menggunakan dana IPO yang berjumlah Rp 223.231.200.000. Brata menyebutkan, untuk mendirikan satu bioskop dibutuhkan investasinya sekitar USD 3-4 juta.

Anda sedang membaca artikel tentang

Blitz Megaplex Tertarik Ekspansi ke Luar Jakarta

Dengan url

http://blogerstour.blogspot.com/2014/06/blitz-megaplex-tertarik-ekspansi-ke.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Blitz Megaplex Tertarik Ekspansi ke Luar Jakarta

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Blitz Megaplex Tertarik Ekspansi ke Luar Jakarta

sebagai sumbernya