JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Robin Napitupulu (25), sudah melaporkan kejadian salah tangkap yang menimpa pemuda itu di kawasan Koja, Jakarta Utara, ke Propam Polda Metro Jaya. Tetapi EN, ayah Robin, mengaku lebih memfokuskan kepada pemulihan anaknya.
EN datang ke Mapolda Metro Jaya bersama istri dan seorang warga yang menjadi saksi mata. Mereka datang sekitar pukul 14.00.
"Saya laporan peristiwa yang menimpa anak saya. Fokus saya saat ini bukan laporannya, tapi pemulihan anak saya," ujarnya ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/10/2013).
Keluarga berharap, agar proses hukum tetap berjalan, dan pelaku dihukum dengan hukuman yang setimpal. Ia pun mengaku sudah mendapatkan permintaan maaf resmi dari kepolisian terkait kasus salah tangkap ini.
"Saya minta ketemu sama yang ngeroyok. Tapi belum bisa, katanya lagi proses penyidikan. Syukur-syukur dia mau minta maaf," kata EN.
Laporan tersebut nantinya akan segera ditindaklanjuti. Saat ini, polisi tengah memeriksa polisi yang melakukan salah tangkap tersebut, termasuk di dalamnya mengenai prosedur penembakan, apakah sudah tepat untuk melepaskan tembakan pada saat itu.
Kejadian salah tangkap dengan insiden penembakan oleh polisi itu terjadi pada pukul 22.00, Sabtu (12/10/2013). Malam itu, Robin hendak pulang ke rumahnya di Bekasi, Jawa Barat, seusai menonton pertandingan sepak bola antara timnas Indonesia U-19 dan Korea Selatan di kediaman kekasihnya di kawasan Jalan Taman Cemara, Koja, Jakarta Utara.
Ketika tengah memanaskan mobil Toyota Rush bernomor polisi B 1946 KOR miliknya, sebuah sedan menghadang. Sopir dan penumpang di samping sopir sedan itu turun, menghampiri Robin di dalam mobilnya. Lantaran takut ditembak, Robin membungkukkan badan. Tak lama, empat letusan terdengar, dan peluru menembus mobil, tetapi tak mengenai Robin.
Spontan, Robin pun lalu menginjak pedal gas dan melaju. Dua orang yang menghadang Robin lalu meneriakinya "maling" sehingga warga mengejar dan melemparkan batu ke kendaraannya. Penasaran dengan apa sebenarnya terjadi, Robin berbalik arah kembali ke tempat dia dihadang dan ditembak.
Warga masih saja terlihat hendak mengeroyoknya, tetapi ada tukang tambal ban yang mengenali Robin sehingga amuk massa terhindarkan. Robin lalu dibawa ke pos RW setempat. Di sana, salah satu dari dua orang yang ternyata polisi masuk dan langsung memukul kepala Robin dengan gagang pistol berulang kali. Polisi itu masih saja menyebut Robin sebagai maling. Setelah diinterogasi sekitar satu jam, dua polisi itu pun memastikan bahwa Robin bukan target yang dimaksud.
Robin akhirnya dibawa ke RS Pelabuhan di Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan pada Minggu dini hari, sekitar pukul 01.30. Dua polisi yang menghadang, menembak, dan lalu menghajar Robin diketahui berlalu begitu saja. Akibat peristiwa itu, selain mobil rusak, Robin juga mengalami trauma dan mendapatkan 20 jahitan di kepalanya. Lengan tangan kanan dan pinggangnya memar terkena serpihan peluru, sementara telunjuk tangan kanannya pun retak.
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Anda sedang membaca artikel tentang
Keluarga Robin Lapor ke Propam Polda Metro Jaya
Dengan url
http://blogerstour.blogspot.com/2013/10/keluarga-robin-lapor-ke-propam-polda.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Keluarga Robin Lapor ke Propam Polda Metro Jaya
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Keluarga Robin Lapor ke Propam Polda Metro Jaya
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment