Beda Partai, Beda Masalah

Written By Unknown on Thursday, September 5, 2013 | 5:59 PM



JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemilihan presiden masih sekitar sembilan bulan lagi, tetapi telah menghadirkan sejumlah persoalan yang berbeda-beda bagi setiap partai. Keberhasilan atau kegagalan partai di pilpres telah dimulai dalam menghadapi persoalan yang sekarang mereka hadapi.


Zainal Bintang, politisi senior Partai Golkar, menuturkan, saat ini di partainya muncul kembali pertanyaan tentang pencapresan Aburizal Bakrie, ketua umum mereka. Elektabilitas Aburizal yang belum naik signifikan dan mesin partai yang tidak berjalan maksimal menjadi alasannya.


”Mengapa pertanyaan itu sekarang muncul? Ini karena Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan daftar calon tetap anggota legislatif. Artinya, mereka (kader Golkar yang jadi caleg) tak butuh lagi tanda tangan Aburizal,” kata Zainal.


Pertanyaan itu seperti mementahkan kembali tujuan pencapresan Aburizal yang dideklarasikan sejak 2012. Melihat rekomendasi Pemenangan Pemilu Rapimnas II Partai Golkar 2011, penetapan Aburizal jauh-jauh hari sebagai capres dilakukan agar ada waktu lebih panjang untuk sosialisasi dan konsolidasi serta mengurangi kemungkinan konflik di internal partai.


Pengalaman mengusung pasangan Jusuf Kalla-Wiranto pada Pilpres 2009 yang diputuskan pada saat-saat akhir sehingga persiapannya dinilai tak maksimal menjadi pertimbangan penting.


Namun, gejolak ternyata tetap berpotensi muncul di Golkar dan agaknya butuh perjuangan keras untuk menciptakan kesepakatan yang benar-benar bulat di partai tersebut. Kondisi itu terjadi, antara lain, karena ada sejumlah kader yang punya kekuatan merata di Golkar. Selain Aburizal, Golkar juga memiliki tokoh seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, dan Agung Laksono.


Kondisi Golkar berbeda, misalnya, dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mengendalikan penuh partainya atau Prabowo Subianto di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Namun, kedua partai itu juga punya tantangan masing-masing.


Meski memiliki kader potensial, seperti Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi, PDI-P diduga tak akan menentukan capres-cawapres yang akan diusung di Pemilu 2014 pada rakernas yang digelar akhir pekan ini. Soliditas internal, keleluasaan mengatur strategi, hingga pengantisipasian serangan lawan politik akan jadi pertimbangan yang diperkirakan membuat PDI-P memutuskan masalah itu di saat akhir menjelang pemilu. ”Sebagai partai oposisi, kalau kami mengajukan capres sejak jauh-jauh hari, akan jadi bulan-bulanan partai lain,” kata seorang pengurus PDI-P.


Masalah lain, Jokowi yang menurut sejumlah survei punya elektabilitas tertinggi sebagai capres bukan pengambil keputusan utama di PDI-P. Wewenang masih di tangan Megawati. PDI-P juga memiliki banyak kader yang lebih senior dan berkeringat dibanding Jokowi dan perasaan mereka harus dijaga.


Kondisi PDI-P berbeda dengan Gerindra yang telah menetapkan Prabowo sebagai capres meski belum secara resmi dideklarasikan. Elektabilitas Prabowo yang hampir selalu masuk dua besar dalam survei capres dan posisinya sebagai tokoh sentral Gerindra membuat partai itu tidak punya halangan menetapkan Prabowo sebagai capres.


”Konsentrasi kami adalah meningkatkan kerja kader dan struktur partai agar memperoleh suara sebanyak-banyaknya di pemilu legislatif agar mampu mengusung Prabowo di pilpres,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.


Sementara itu, rendahnya elektabilitas partai dan belum adanya sosok sekuat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi masalah Partai Demokrat dalam persiapan menghadapi Pemilu 2014. Konvensi pemilihan capres disinyalir menjadi salah satu cara Partai Demokrat mengatasi masalahnya itu. Namun, penolakan sejumlah tokoh untuk mengikuti konvensi serta pertanyaan tentang kredibilitas konvensi menjadi masalah yang juga harus dijawab Partai Demokrat.


Sejumlah masalah yang dihadapi Partai Demokrat dan partai lain saat ini mungkin juga bukan yang terakhir. Masalah baru masih mungkin muncul terkait Pilpres 2014. Politik memang membutuhkan energi dan dana yang luar biasa.... (M HERNOWO)


Anda sedang membaca artikel tentang

Beda Partai, Beda Masalah

Dengan url

http://blogerstour.blogspot.com/2013/09/beda-partai-beda-masalah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Beda Partai, Beda Masalah

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Beda Partai, Beda Masalah

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger