JAKARTA, KOMPAS.com - Kesebelas anggota Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD yang terlibat penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan Sleman Yogyakarta, tidak ditangkap tapi menyerahkan diri. Mereka semua adalah pasukan yang tengah berlatih di Gunung Lawu.
"Mereka menyerahkan diri, semuanya ke tim investigasi (TNI AD)," ujar Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul, dalam konferensi pers di gedung utama Mabes TNI Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2013) siang. Dia mengatakan penyerahan diri terjadi dua hari setelah tim investigasi TNI AD terbentuk.
Namun, ketika ditanya kembali untuk mempertegas, Iskandar menggunakan rujukan pembentukan tim adalah 29 Maret 2013. "Ya (dua hari sejak 29 Maret 2013, jadi penyerahan diri adalah 1 April 2013)," jawab dia.
Tim investigasi TNI AD dibentuk setelah Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengeluarkan perintah pada 27 Maret 2013. Persetujuan pembentukan tim ditandatangani Kepala Staf TNI AD Jendral Pramono Edhie Wibowo pada 28 Maret 2013. Tim terdiri atas sembilan orang, efektif bekerja pada 29 Maret 2013.
Berdasarkan pemeriksaan, kesebelas orang ini mengatakan tengah menjalani latihan di Gunung Lawu, Jawa Tengah. Begitu mendengar senior mereka bernama Serka Heru Santoso tewas di tangan empat orang yang ditahan di Lapas Cebongan, mereka pun merencanakan untuk membalasnya.
Sabtu, 23 Maret 2013, sekitar pukul 00.30 WIB, mereka turun gunung tanpa sepengetahuan sang komandan untuk mencari keempat pelaku pembunuhan seniornya di Lapas Cebongan Klas II, Sleman, Yogyakarta. Dengan menggunakan senjata organik yang dibawanya, mereka masuk ke dalam Lapas dan menghabisi empat orang itu.
"Pasukan khusus itu kan kalau lagi latihan tidak ada yang tahu akan semua gerakannya. Tanpa sepengatahuan komandan regu. Tapi ini sedang didalami. Mari kita tunggu dulu," kata Iskandar.
Kini, 11 tersangka yang belum diketahui seluruh identitasnya itu masih menjalani pemeriksaan di Yogyakarta. Setelah penyelidikan selesai dan berkasnya dinyatakan siap, mereka akan diserahkan ke peradilan militer untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Seperti diberitakan, TNI AD menyatakan penyerang Lapas Cebongan adalah anggota Grup II Kopassus Kartasura, Jawa Tengah. Penyerbuan diduga melibatkan 11 anggota Kopassus, dengan satu orang menjadi eksekutor.
Mereka membawa 6 pucuk senjata api, yaitu 3 senapan AK-47, 2 senapan AK-47 replika, dan 1 pucuk pistol SIG Sauer replika. AK-47 dibawa dari markas pelatihan di Gunung Lawu.
Penyerangan itu disebut berlatar belakang jiwa korsa yang kuat terkait pembunuhan Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe pada 19 Maret 2013. Empat tersangka pembunuhan Santoso yang kemudian ditembak mati, yakni Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait.
Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Anggota Kopassus Serang LP Cebongan
Editor :
Palupi Annisa Auliani
Anda sedang membaca artikel tentang
Penyerang Lapas Tidak Ditangkap Tapi Menyerahkan Diri
Dengan url
http://blogerstour.blogspot.com/2013/04/penyerang-lapas-tidak-ditangkap-tapi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Penyerang Lapas Tidak Ditangkap Tapi Menyerahkan Diri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Penyerang Lapas Tidak Ditangkap Tapi Menyerahkan Diri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment