JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius mengatakan, tujuh perampok toko emas Terus Jaya di Tambora, Jakarta Barat, diduga terkait jaringan terorisme. Namun, polisi belum dapat memastikan asal jaringan kelompok teror dan peran mereka.
"Masih didalami. (Teroris) Tambora dan Bekasi muaranya sama, ajarannya sama, mungkin kelompok Solo dan Madiun. Masih dilidik oleh kami peran setiap orangnya," kata Suhardi dalam jumpa pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Sabtu (16/3/2013).
Suhardi menambahkan, polisi sedang mendalami motif dari tujuh terduga teroris itu merampok toko emas. Namun, perampokan dari toko emas tersebut dapat dipastikan sejalan dengan konsep Fai atau dana jihad. "Tambora ini konsep Fai. Pengembangan resmob ada informasi tersebut karena begitu digrebek ada barang bukti ada bom, senjata dan sebagainya. Ini artinya curian emas itu adalah konsep Fai," ujarnya.
Salah satu dari tujuh pelaku perampokan di toko emas di Tambora, Jakarta Barat, yang ditangkap di Bekasi. Pelaku berinisal M itu diketahui terlibat kasus bom Beji yang meledak di Depok, Jawa Barat, dan juga perampokan di Bank CIMB Niaga di Medan beberapa waktu lalu. M ditembak mati polisi karena melawan saat akan diciduk.
Selain M, Kodrat alias P dan A juga ditembak mati. Adapun mereka yang ditangkap masing-masing berinisial Togok alias A, H, S, dan Giting. Barang bukti yang disita dari para tersangka berupa lima pucuk senjata api rakitan, peluru kaliber 9 mm, 34 butir, 14 bom pipa, 2 sepeda motor, dan emas 1 kilogram.
Anda sedang membaca artikel tentang
Polisi Usut Peran Terduga Teroris Bekasi
Dengan url
http://blogerstour.blogspot.com/2013/03/polisi-usut-peran-terduga-teroris-bekasi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Polisi Usut Peran Terduga Teroris Bekasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Polisi Usut Peran Terduga Teroris Bekasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment