Bambang Soesatyo: "Republik Galau" Bentuk Kegelisahan

Written By Unknown on Sunday, October 21, 2012 | 5:59 PM


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, meluncurkan buku terbarunya yang bertajuk "Republik Galau" pada Minggu (21/10/2012), di kantor YLBHI, Jakarta. Buku tersebut dibuat Bambang sebagai salah satu bentuk kegelisahannya akan kondisi negeri ini yang hampir di ambang kategori "negara gagal".


"Buku ini merupakan bentuk kegelisahan. Dari semua peristiwa yang kita saksikan bersama-sama, negara ini sepertinya berlangsung tanpa kehadiran seorang pemimpin. Semua persoalan diselesaikan dengan persoalan-persoalan baru," ujar Bambang, Minggu (21/10/2012), di kantor YLBHI.


Republik Galau adalah buku ketiga Anggota Komisi III DPR RI bidang hukum tersebut. Sebelumnya, Bambang juga menulis buku yang bertajuk "Skandal Gila Bank Century" dan "Perang-perangan Melawan Korupsi".


Kesukaannya menganalisis persoalan yang ada akhirnya dirangkum dan dibuat ke dalam buku yang sengaja dikeluarkan bertepatan dengan tiga tahun pemerintahan Presiden SBY-Boediono. Buku setebal 358 halaman terbitan Ufuk Publishing House ini memuat pemikiran-pemikiran Bambang soal peristiwa terkini.


Pembahasannya dibagi ke dalam enam bab yang disesuaikan dengan kategori "negara gagal" berdasarkan kriteria Robert I Rotberg. Keenam bab itu yakni Legitimasi Negara Terkikis, Ketika Presiden Bimbang, Konflik Etnis dan Agama, Rawannya Keamanan Rakyat, Kanker Korupsi Merajalela, dan Cara Dunia Memandang Kita.


Menurut Bambang, kondisi Indonesia saat ini sedang berada di ambang batas negara kegagalan. Di buku ini, Bambang mencantumkan analisisnya mulai dari kasus gagalnya konser Lady Gaga yang dibuatnya dengan judul "Lady Gaga Terlalu Seksi untuk Indonesia" di bab pertama sampai persoalan korupsi yang ditulis Bambang dalan judul "Korupsi Merambah Istana" dan "Balada Orang-orang Ring I".


Sempat Dilarang


Tulisan-tulisannya yang penuh kritik akan pemerintahan SBY-Boediono, diakui Bambang, sempat ditolak Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie. Namun, setelah diberikan pengertian bahwa buku itu adalah buah pikirannya pribadi tanpa membawa nama partai, Ical akhirnya membolehkan Bambang menerbitkan buku itu.


"Pak Ical sendiri sebetulnya agak keberatan dengan buku ini, tapi setelah saya menyatakan bahwa ini pemikiran pribadi dan saya sebagai anggota DPR, kemudian beliau mempersilakan," tutur Bambang.


Anggota Timwas Century ini berharap buku ini bisa menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa masih ada segudang masalah yang terjadi di negeri ini. "Buku ini mewakili publik yang galau bahwa banyak persoalan yang belum tuntas dan harus diselesaikan," imbuhnya.












Anda sedang membaca artikel tentang

Bambang Soesatyo: "Republik Galau" Bentuk Kegelisahan

Dengan url

http://blogerstour.blogspot.com/2012/10/bambang-soesatyo-galau-bentuk.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Bambang Soesatyo: "Republik Galau" Bentuk Kegelisahan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Bambang Soesatyo: "Republik Galau" Bentuk Kegelisahan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger